Hadits Tentang Anjuran Menuntut Ilmu
Dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah bin
Mas’ud RA berkata, “Rasulullah SAW bersabda:
قِرَاءَةُ اْلقُرْآنِ اَعْمَالُ
الْمَكْفِيِّيْنَ وَالصَّلَاة ُأَعْمَالُ اْلأَعَاجِزِ وَالصَّوْمُ أَعْمَالُ اْلفُقَرَاءِ
وَالتَّسْبِيْحُ أَعْمَالُ النِّسَاءِ وَالصَّدَقَةُ اَعْمَالُ اْلأَسْخِيَاءِ وَالتَّفَكُّرُ
اَعْمَالُ الضُّعَفَاءِ أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى اَعْمَالِ اْلأَبْطَالِ, قِيْلَ:
يَا رَسُولَ اللهِ وَمَا أَعْمَالُ اْلأَبْطَالِ؟ قَالَ: طَلَبُ اْلعِلْمِ فَإِنَّهُ
نُوْرُ اْلمُؤْمِنِ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ.
Artinya: Membaca Al Qur’an itu amal orang-orang yang dilindungi, shalat itu amal orang-orang yang tak berdaya, puasa itu amal orang miskin, tasbih itu amal perempuan, sedekah itu amal orang yang murah hati dan tafakkur itu amal orang yang lemah. Maukah kutunjukkan kepada kalian amal para pahlawan? Ada yang bertanya, “ya Rasulullah, apakah amal para pahlawan itu? Beliau menjawab, “Menuntut ilmu, karena ia adalah cahaya orang mukmin di dunia dan di akhirat.”
Rasulullah SAW bersabda:
أَنَا مَدِيْنَةُ
اْلعِلْمِ وَعَلِيٌّ بَابُهَا.
Artinya: Saya adalah kota ilmu
sedangkan Ali adalah pintunya.”
Ketika kaum khawarij mendengar Hadits ini, mereka membenci sayyidina Ali
dan berkumpullah 10 orang pemuka mereka. Mereka berkata, “Kita akan menanyakan
satu masalah dan melihat bagaimana Ali menjawab kita. Seandainya ia menjawab
masing-masing dari kita dengan jawaban lain, tahulah kita bahwa ia orang alim
sebagaimana dikatakan oleh Nabi SAW.
Baca Juga : Hadits Perintah Orang Yang Lanjut Usia Untuk Taat Kepada Allah
Seorang di antara mereka datang
kepada sayyidina Ali dan bertanya, “Hai Ali mana yang lebih baik, ilmu atau
harta?” sayyidina Ali menjawab, “Ilmu lebih baik daripada harta” orang itu
bertanya, “dengan dalil apa?” sayyidina Ali menjawab, “Ilmu itu warisan para
Nabi dan harta itu warisan qarun, syaddad, fir’aun dan lainnya.” Kemudian pergi
orang itu.
Datang lagi seorang yang lain,
lalu bertanya seperti yang pertama. Sayyidina Ali menjawab, “Ilmu lebih baik
daripada harta.” Orang itu bertanya, “dengan dalil apa?” sayyidina Ali
menjawab, “Ilmu menjagamu sedang engkau menjaga harta.” Kemudian pergi orang
itu.
Datang lagi seorang yang lain,
lalu bertanya seperti pertanyaan orang pertama dan kedua. Sayyidina Ali
menjawab, “Ilmu lebih baik daripada harta”. Orang itu bertanya, “dengan dalil
apa?” sayyidina Ali menjawab, “Pemilik harta mempunyai banyak musuh dan pemilik
ilmu mempunyai banyak teman.” Kemudian
pergi orang itu.
Datang lagi seorang yang lain,
lalu bertanya, “mana yang lebih baik, ilmu atau harta?” sayyidina Ali menjawab,
“Ilmu lebih baik daripada harta” orang itu bertanya, “dengan dalil apa?”
Sayyidina Ali menjawab, “apabila kau belanjakan hartamu, ia akan berkurang dan
jika engkau amalkan ilmumu, ia akan bertambah.” Kemudian pergi orang itu.
Datang lagi seorang yang lain,
lalu bertanya, “Mana yang lebih baik, ilmu atau harta?” sayyidina Ali menjawab,
“ilmu lebih baik daripada harta” orang itu bertanya, “dengan dalil apa?”
sayyidina Ali menjawab, “Pemilik harta bisa dipanggil si pelit dan menjadi
hina, sedangkan pemilik ilmu dipanggil dengan sebutan agung dan mulia.”
Kemudian pergi orang itu.
Datang lagi seorang yang lain,
lalu bertanya, “manakah yang lebih baik, ilmu atau harta.” Sayyidina Ali
menjawab, “ilmu lebih baik daripada harta” orang itu bertanya, “dengan dalil
apa?” sayyidina Ali menjawab, “pemilik harta akan dihisab pada hari kiamat,
sedangkan pemilik ilmu akan memberi syafaat pada hari kiamat.” Kemudian pergi
orang itu.
Datang lagi seorang yang lain,
lalu bertanya, “mana yang lebih baik, ilmu atau harta?” sayyidina Ali menjawab,
“ilmu lebih baik daripada harta” orang itu bertanya, “dengan dalil apa?”
sayyidina Ali menjawab, “harta itu makin lama didiamkan makin bertambah usang,
sedangkan ilmu tidak bisa lapuk dan usang.” Kemudian pergi orang itu.
Datang lagi seorang yang lain,
lalu bertanya, “mana yang lebih baik, ilmu atau harta?” sayyidina Ali menjawab,
“ilmu lebih baik daripada harta.” Orang itu bertanya, “dengan dalil apa?”
sayyidina Ali menjawab, “harta itu bisa membuat hati menjadi keras, sedang ilmu
itu menerangi hati.” Kemudian pergi orang itu.
Datang lagi seorang yang lain,
lalu bertanya, “mana yang lebih baik, ilmu atau harta?” sayyidina Ali menjawab,
“ilmu lebih baik daripada harta.” Orang itu bertanya, “dengan dalil apa?”
sayyidina Ali menjawab, “pemilik harta dikatakan sebagai pemilik dengan sebab
harta, sedangkan orang yang berilmu mengaku sebagai hamba Allah.”
Andaikata mereka bertanya tentang ini, niscaya akan kujawab dengan jawaban yang berbeda selama aku masih hidup. Kemudian datanglah mereka dan menyerah semua.
(Kitab Ushfuriyyah Hadits keempat)
Semoga bermanfaat
dan menambah wawasan kita semua
Terima kasih dan mohon maaf. Minta rela.
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Komentar
Posting Komentar