Hadits Perintah Orang Yang Lanjut Usia Untuk Taat Kepada Allah

lanjut usia
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Dari bin Malik RA berkata, “Rasulullah SAW bersabda:
 إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَنْظُرُ إِلَى وَجْهِ الشَّيْخِ صَبَاحًا وَمَسَاءً وَيَقُولُ: يَا عَبْدِى قَدْ كَبُرَ سِنُّكَ وَرَقَّ جِلْدُكَ وَدَقَّ عَظْمُكَ وَاقْتَرَبَ أَجَلُكَ وَحَانَ قُدُومُكَ إِلَيَّ فَاسْتَحِ مِنِّى فَأَنَا أَسْتَحِى مِنْ شَيْبَتِكَ أَنْ اُعَذِّبَكَ فِى النَّارِ.
Artinya: Sesungguhnya Allah SWT memandang wajah orang lanjut usia pada waktu pagi dan sore dan berfirman, ‘hai hambaku, telah lanjut umurmu, tipis kulitmu, rapuh tulangmu, dekat ajalmu, dan hampir tiba saatnya engkau datang kepadaku, maka malulah engkau kepadaku sehingga akupun merasa malu untuk menyiksamu di neraka lantaran ketuaanmu.”
     Diceritakan, bahwa Sayyidina Ali RA ketika berjalan cepat menuju masjid untuk mengerjakan shalat jama’ah, ia bertemu dengan seorang lanjut usia yang berjalan di depannya dengan tenang dan wibawa. Sayyidina Ali tidak melewati karena menghormatinya sebagai orang tua hingga tiba waktu naiknya matahari.
    Ketika tiba di dekat pintu masjid, orang itu tidak masuk masjid. Tahulah sayyidina Ali bahwa orang itu adalah orang Nasrani. Kemudian sayyidina Ali masuk masjid dan mendapati Rasulullah SAW sedang rukuk dan melamakan rukuknya seperti lamanya dua rukuk. Sayyidina Ali masih kebagian shalat jama’ah.
     Selesai shalat, sayyidina Ali berkata, “ya Rasulullah, mengapa engkau lamakan rukuknya dalam sembahyang ini sedangkan sebelumnya tidak pernah engkau lakukan?” Rasulullah SAW menjawab, “Ketika aku rukuk dan mengucap “Subhana rabbiyal adhimi” lalu hendak kuangkat kepalaku, datang Jibril AS dan meletakkan sayapnya di atas punggungku begitu lama. Ketika ia mengangkat sayapnya, kuangkat kepalaku. Orang-orang bertanya mengapa ia melakukan hal itu?” Rasulullah SAW menjawab, “Aku tidak bertanya kepadanya tentang hal itu”
kitab ushfuriyyah
      Kemudian datanglah Jibril AS dan berkata, “Hai Muhammad, sesungguhnya Ali berjalan cepat untuk berkesempatan shalat jama’ah. Ia berjumpa dengan seorang tua Nasrani di jalan, namun tidak mengetahui bahwa ia seorang Nasrani, karena menghormati dan menjaga hak orang itu sebagai orang tua, Ali tidak mendahuluinya. Maka Allah SWT menyuruhku untuk menahan rukukmu hingga Ali mendapat kesempatan shalat subuh.
     Diceritakan, bahwa guru Abu Manshur Al-Maturidi rahimahullah mendekati wafatnya dan ketika itu berumur delapan puluh tahun, beliau menyuruh Abu Manshur mencari seorang hamba sahaya yang seumur dengannya untuk dibeli serta dilepaskan atas Namanya. Abu Manshur mencari, namun tidak mendapatkan hamba sahaya seperti yang diharapkan. Orang-orang berkata, “Bagaiman engkau bisa mendapatkan seorang hamba sahaya berumur 80 tahun yang masih menjadi hamba sahaya serta belum dibebaskan?”.
   Pergilah Abu Manshur rahimahullah kepada gurunya dan memberitahukan kepada sang guru tentang omongan orang-orang. Ketika sang guru mendengar perkataan ini, ia meletakkan kepala di atas tanah dan berkata kepada Tuhan, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya manusia tidak menjadi mulia jika hamba sahayanya mencapai usia 80 tahun serta belum dibebaskan, maka manusia membebaskannya. Sekarang aku telah mencapai usia 80 tahun, bagaimana engkau tidak membebaskanku dari api neraka, sedang engkau Maha Pemurah dan Maha Agung, Maha Pengampun dan Maha menerima Syukur.” Maka Allah SWT membebaskan sang guru berkat do’anya yang baik.
(Kitab Ushfuriyyah Hadits ketiga)

Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua
Terima kasih dan mohon maaf. Minta rela.

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Huruf Dalam Ilmu Nahwu

Kosakata Min Yaumiyatil Usrah dan Struktur Kalimat Fiil Mudhari

Struktur Kalimat Mubtada Isim Dhamir dan Khabar Mufrad